اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Cari Blog Ini

Jumat, 07 Oktober 2011

Nomor Pengirim SMS yang Menyedot Pulsa Mayoritas Berkepala 8 & 9


Jakarta - Hingga saat ini, "Posko Pengaduan Sedot Pulsa" di depan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, sudah menerima sekitar 430 aduan. Pelapor paling banyak menerima SMS penyedot pulsa dari nomor berkepala 8 atau 9.
Pantauan detikcom di lokasi, Rabu (5/10/2011), pengguna telepon seluler yang merasa dirugikan oleh SMS nakal tersebut mengisi sebuah form. Mereka menuliskan nomor pengirim SMS nakal berikut isinya. Nah, paling banyak, nomor yang diadukan terdiri dari 4 digit dengan angka depan 8 dan 9.
Salah satu contohnya adalah konten provider bernomor 92**, yang mengirim SMS berisi tawaran bonus jalan-jalan ke Inggris. Seluruh akomodasi selama di Inggris (tiket dan hotel mewah) ditanggung, plus uang saku dan kencan bersama artis cantik. SMS itu bertarif Rp 2.000.
Selain nomor konten provider berkepala 8 dan 9, masih banyak lagi nomor lain yang diadukan pelanggan ponsel. "Itu sih nomornya banyak, acak. Kita juga belum melakukan sortir," kata Al Akbar Rahmadillah, Ketua Lingkar Studi Mahasiswa (Lisuma), yang membuka posko di Kemenkominfo.
Menurut Rahmadillah, modus pencurian pulsa dengan konten provider juga paling banyak dikeluhkan, yaitu sekitar 40-50 persen dari total aduan. Selain berisi iming-iming bonus besar, SMS juga berisi nada dering yang tidak bisa di-unreg serta aneka kuis.
"Ini yang paling ramai modelnya SMS yang menyedot pulsa dari konten provider. Jadi bagitu SMS masuk pulsa kesedot Rp 2.000, Rp 2.000 biasanya," ucap Rahmadillah.
Salah seorang pengunjung Posko Pengaduan Sedot Pulsa bernama Ika mengaku pernah menerima SMS dari content provider. Namun, ia belum mengetahui apakah SMS tersebut yang membuat pulsa handphone-nya menjadi boros. Ponselnya juga sering menerima SMS Popscreen.
"Pernah, tapi nggak tahu apa itu yang bikin boros atau bukan," kata PNS di kawasan Jl Medan Merdeka Barat, yang mengaku pulsanya Rp 100 ribu habis dalam waktu seminggu, sementara dia jarang melakukan komunikasi.
Sementara itu, dari sekitar 430 korban pencurian pulsa yang mengadu, paling banyak menggunakan operator Telkomsel (36%). Setelah itu disusul pengguna Indosat (26 persen) dan XL (18 persen). Sisanya adalah pengguna operator Esia dan Axis. 
(irw/asy) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar